April 21, 2008

watchout - blind dates!

Iyes! Blind date itu sudah menjadi momok yang "gimana gitu" buat para kalangan jomblo-jomblo. Saya yang sudah tidak available saja bisa kebelit sama masalah itu. (Ya gak miss E?). Ada beberapa kasus yang saya secara rela masuk kedalamnya. Misal kenal lewat internet. Itukan memang otomatis saya menjadi sukarela dalam proses blind date itu. Ada juga yang dikenalkan oleh teman, yang untungnya tidak pernah terjadi (atau setidaknya yang saya ketahui ya). Dan yang terakhir kalau orang tua atau pihak keluarga mulai ikut campur. Saya tidak menyalahkan oknum tertentu sih, memang dasarnya orang tua saja yang tidak puas dengan pilihan anak mereka sendiri. Mereka secara sadar dan tidak sadar tahu bahwa ujung-ujungnya mereka tidak akan pernah memaksakan pilihan mereka kepada anak sendiri. Karena, toh yang menjalani kan bukan mereka. Cuma ya itu ... tidak ada di dunia ini orang tua yang gak "gatel" atau "bawel" (curiganya sih, ada kemungkinan saya juga begitu..)
-
Pengalaman saya dengan blind date itu bisa dihitung dengan satu tangan. Karena saya benar-benar tidak menyukai berada didalam kondisi dimana saya tidak mengetahui siapa lawan bicara saya (uhm semua orang juga begitu kan?). Tapi mari kita telusuri memori-memori berkesan itu.
-
Pengalaman blind date saya pertama kali semasa setelah saya putus dari hubungan 5 tahun dengan seseorang. Waduh saat itu lumayan hardcore deh sedihnya. Saya pun berkenalan dengan seseorang yang saat saya temui memang benar-benar keren! Itu pertama kalinya saya blind date dan berkesan buat saya ingat. Karena sangking kerennya mas Yohan ini (hehehe), semua orang yang berpapasan dengan kami langsung menengok. Untungnya saya bisa mengimbangi (setidaknya gaya dandan saya waktu itu tidak kampungan banget). Tapi dari awal saya tidak mempunyai ketertarikan yang lebih dari sekedar teman. Karena walau mas Yohan ini keren, pandai, secara fisik menarik - tidak ada yang klik dengan isi hati dan kepala saya. Jadi mas Yohan waktu itu hanya cukup memuaskan keinginan mata saya. Dan kami saat itu menghabiskan waktu dari pukul 10.00 sampai dengan 18.00! Dari makan siang, ngopi sore sampai malamnya nonton di Teater Jakarta. Agak gila sih, karena saya bukan tipe orang yang bisa langsung nyambung. Kembali ke penampilan mas Yohan yang keren itu, saya jadi lupa waktu!
-
Pengalaman kedua adalah ketika saya bertemu dengan teman internet saya dari Italia. Heleh! Dengar darimana dia berasal, pasti sudah punya banyak bayangan di kepala. Yang ini dan yang itu. Plus ditambah sudah main flirt-flirtan lewat internet. Makin jadi ingin bertemu bukan? Tapi JRENG! Mas Italia ini cuma keren karena dia berasal dari Italia saja! Mungkin saya salah bertemu mas Italia kali ya. Karena bayangan saya itu setidaknya Totti atau Maldini. Tapi saya bertemu versi mininya. Alias (maaf) tidak terlalu tinggi. Jujur orangnya menyenangkan untuk diajak berbincang-bincang seputar bahasa Italia (yang saat itu saya sedang pelajari), tapi untuk masalah hobi - kami berdua benar-benar tidak cocok. Walau begitu saya menghabiskan waktu yang cukup lama dari mulai makan malam sampai menikmati Jl Sudirman tengah malam berjalan kaki. Positifnya setidaknya saya mempunyai kenalan asli dari Eropa sana (selain guru-guru les Italia saya).
-
Pengalaman ketiga adalah pengalaman paling berkesan buat saya. Karena ini berujung dengan cinta! (hehehe...) Saya berkenalan dengan seseorang lewat internet. Yang bagi saya, diantara hubungan internet yang pernah saya jalani (dan ini bukan yang pertama saya jalani), ini pertama kalinya saya bisa langsung nyambung dari sekali chatting. Dari mulai melihat-lihat profil friendster beliau, kirim pesan basa-basi, sampai bertukar yahoo id. Menurut saya, saya itu termasuk orang yang sulit untuk bisa dekat dengan seseorang apalagi lewat internet apalagi waktu pertama kali chatting (karena kan chatting itu kan responnya langsung kan..). Mungkin karena saya dan beliau punya banyak kesamaan, dan ada beberapa fakta beliau yang cukup menohok saya. Lalu setelah kurang lebih dua mingguan chatting, diputuskan deh untuk bertemu. Saya dengan beraninya mengajak bertemu dirumah saya! Yah kalau saya tidak suka kan jadinya aman, gak repot-repot bayar ongkos taksi pulang. Plus kalau ternyata orangnya membahayakan ada satpam yang bisa langsung saya telpon buat ngusir. Ternyata ketika bertemu (sigh...) berujung di keadaan saya sekarang. Teman-teman saya kalau bertanya soal awal hubungan saya dengan beliau, selalu geleng-geleng kepala. Karena semua teman saya jarang mempunyai hubungan cinta berawal dari internet (kecuali, uhm, anda miss E - yang dasarnya emang "berani". Dan anda, Spooky - ingat kan si Mariana Renata look alike itu?). Seperti kata teman saya di awal hubungan saya ini - "there are a lot of crazy people out there Fret! aren't you afraid of that?". Dengan entengnya saya cuma bilang - "well...gue juga gila kok. Jadi sama dong!"
-
Pengalaman keempat yang sekaligus paling terbaru dan yang saya harap terakhir itu baru saja terjadi jumat kemarin. Atas paksaan ibu dan tante saya, yang tidak puas atas pilihan saya sekarang. Berat banget untuk melakukan ini. Karena saya sudah berada di suatu hubungan yang menurut saya tidak main-main. Dan saya benar-benar tidak enak dengan situasi yang serba salah buat semua pihak. Semua orang bisa bilang "Fret ketemu ajalah, buat jaga-jaga". Tapi sampai detik ini saya benar-benar tidak setuju dengan kata "buat jaga-jaga". Buat jaga-jaga apa? Dan untuk apa? Kesannya kok seperti mendoakan hubungan saya dengan yang sekarang ini berakhir makanya ada jaga-jaga. Karena hubungan antara dua orang itu bukan seperti memasak nasi, atau membeli gas buat masak. Tidak ada yang namanya "jaga-jaga". Atau "just incase". Saya jujur penganut setia monogami, yang menurut saya setianya saya dengan filosofi monogami itu sudah yang sangat hardcore dan literal. Mungkin makanya setiap kali saya berhubungan, dan ketika akhirnya kandas, saya pasti butuh setidaknya setahun untuk bisa benar-benar "move-on". Agak rapuh sih, tapi this is me. Dan se-naif-nya saya dalam berhubungan, saya tetap meyakini begitu. Karena saya yakin, sakitnya saya nanti pada akhirnya akan dibayar lunas. Dan Tuhan melihat kok.
Namun karena untuk menghormati keinginan ibu saya, saya pun bertemu. Respon saya waktu bertemu adalah mentertawakan hal itu. Seperti nasehat teman saya, miss E, untuk mentertawakan saja hal konyol itu. Setelah berjabat tangan, langsung saya bilang blak-blakan kalau saya "sudah ada yang punya". Tidak tahu dapat kekuatan darimana, saya langsung tembak bilang kalau pertemuan ini hanya untuk menghormati niat baik ibu saya. Untungnya respon dari orang itu tenang dan sepertinya sudah bisa menduga. Oh well bagus deh. Soalnya saya tidak berminat mencari masalah. Setelah itu, saya bisa tenang. Walau jujur, saya tidak menyukai waktu yang saya habiskan. Dan terpaksa mau diantar pulang. It was weird, and the hell with it - it's done!
-
Intinya...blind dates are not that easy to understand. Dan pastinya akan ada ketidaknyamanan. Tapi ketidaknyamanan itu bervariasi, dari yang menyenangkan sampai yang menjemukan. Walau sedikit pengalaman (dan berharap tidak ditambah lagi!) - saya merasakan itu semua. Saat mengalaminya mungkin benar-benar bisa membuat kita tidak jelas. Tapi kala dikenang, rasanya bisa membuat kita tertawa. Ya gak?
-
© frettyaulia, 21.04.2008

2 c o m m e n t s:

Anonymous said...

huuhuu...what a relief, i'm not the only weirdo here :p
pengalaman blind date saya yang paling berkesan itu kurang lebih 4thn yang lalu deh, sepupunya temen kakak saya, SMSan lalu telfon2an 5 hari berturut2 *INTENSIF!* sabtunya memutuskan untuk ketemu dan jalan. It was fun,he looked enjoy it too.Besoknya sampai selama2nya dia ilang, alesan ke sepupunya adalah he's so into me,sampe gak berani deket2 lagi karena gak tau kelanjutannya gimana karena dia adalah mantan pacar sepupu kakak ipar saya. Nah, bingung kan? Sampe sekarang he still keep my CD yang waktu kencan pertama dan terakhir itu emang saya janjiin mau bawa *nyesel banget deh minjemin, sampe skr gak ketemu gantinya* dan dia memang berniat nggak balikin karena katanya CD itu dia simpen buat kenang2an! *gubraakk...weirdo apa psycho sih*
blind date terakhir 2thn yang lalu sama pacar saya sekarang, by the first stare, it feels like we knew each other for a long long time..
Lho, kok saya jadi numpang posting di sini....

cheapdrunk said...

mau dung tau yahoo idnya mba anne...hihihi :P