Itulah saya. Benar-benar bukan orang yang terlahir pandai berbicara DALAM sebuah konfrontasi. Yang anehnya, menurut mitos, orang batak harusnya jago bersilat lidah. Sebagai orang batak, yang nyeleneh, saya tidak percaya bahwa ada karakter tertentu yang dibawa ras tertentu. Walau saya mengakui umumnya orang batak itu pekerja hukum, jago mempermainkan fakta. Mungkin seperti kenyataan kalau umumnya orang yahudi itu pandai dan luar biasa inovatif - Spielberg salah satu contoh besarnya, atau Leibovitz. Kembali ke orang batak, tapi seperti yang dikutip dari pacar saya, saya ternyata bisa pandai dalam mempresentasikan fakta. Tapi menurut saya itu bila saya tidak dalam sebuah situasi yang panas. Kalau dalam situasi yang panas, penuh konfrontasi, saya menjadi sulit untuk "membela diri" atau menceritakan versi saya. Seperti baru-baru ini. Saya mempunyai masalah "kecil" dengan salah satu klien saya. Kesalahan ada dipihak beliau, tapi justru saya yang ditekan dan tidak bisa "membela" diri saya sendiri. Yang akibatnya, saya pun berbicara "a-i-u-e-o" di depan beliau. Uhm ... sungguh aneh, mengingat menurut kebanyakan teman dekat saya, saya termasuk orang yang galak dan teguh dalam pendirian. Tapi ternyata, saya telah berkembang menjadi orang yang terlalu mudah melihat segala hal dalam berbagai sisi. Sehingga lupa dengan pendapat saya sendiri. Tingkat saya untuk berkompromi telah berubah - karena belajar bahwa tidak semua orang bisa se-idealis atau se-pemimpi saya. Ugh. Bagaimana ini?
-
© frettyaulia, 23.04.2008
2 c o m m e n t s:
kadang kadang terlalu banyak points yang dipikirkan bisa membuat kita lupa dengan dasar pemikiran kira sendiri... hehhehe...saya sebenarnya juga suka merasa seperti ini... salah satu tips adalah mendengarkan dahulu...dan jangan bersikap defensif... terkadang pada saat kecenderungan kita sudah sangat defensif,kita akan lupa dengan fakta yang kita punya...
terkadang pada saat kecenderungan kita sudah sangat defensif,kita akan lupa dengan fakta yang kita punya...
bener banget jer!dan ingat kan, kita b2 pernah malem2 bertengkar gara2 kita b2 sangattt defensif? :)
Post a Comment